710 Ton Karbon vs 6.250 Pohon dalam Bogor: Siapa Pemenangnya? Ini adalah Angka Penyerapan Karbon yang digunakan Bikin Melongo

710 Ton Karbon vs 6.250 Pohon pada Bogor: Siapa Pemenangnya? Ini adalah adalah Angka Penyerapan Karbon yang digunakan Bikin Melongo

BOGOR – Di sedang urgensi global untuk mengatasi inovasi iklim, inisiatif penghijauan menjadi semakin krusial. Tapi, seberapa besar dampak penyetoran pohon terhadap penguranan emisi karbon?

NEC Indonesia menyampaikan bahwa penyertaan beratus-ratus pohon mampu menerima banyak ton emisi karbon. Angka yang dimaksud berdasaarkan dari penyetoran 6.250 pohon di tempat Desa Sukaresmi kemudian Sukaharja, Kecamatan Sukamakmur, Wilayah Bogor, yang dimaksud merekan lakukan.

Program yang digunakan dilaksanakan pada Desember 2022 yang disebutkan mencakup area seluas 10,5 hektare, mengubah lahan yang kemungkinan besar sebelumnya kurang produktif menjadi hutan kecil yang dimaksud kaya akan faedah ekologis serta sosial.

Berdasarkan perhitungan allometrik, sebuah metode ilmiah untuk memperkirakan biomassa kemudian penyerapan karbon pohon, total emisi karbon yang diperkirakan dapat diserap selama masa hidup pohon-pohon yang disebutkan mencapai 710 ton CO₂ ekuivalen (CO₂eq).

Data Spesifik Penyerapan Karbon

Total Emisi Karbon yang Diserap: 710 ton CO₂eq
Metode Perhitungan: Allometrik
Jenis Pohon yang digunakan Diteliti: Jati, Mahoni, Sengon, Alpukat, Durian, Mangga
Dampak Membangun Bagi Masyarakat: Ruang Hijau yang dimaksud Menyejukkan

Selain khasiat ekologis, NEC mengklaim bahwa kegiatan yang dimaksud juga memberikan dampak positif yang tersebut signifikan terhadap kesejahteraan sosial warga sekitar.

Penambahan ruang hijau seluas 10,5 hektare menciptakan lingkungan yang digunakan lebih banyak sejuk juga sehat, meningkatkan kualitas udara yang tersebut seringkali tercemar di tempat tempat perkotaan, juga memperbaiki pengelolaan sumber daya air yang digunakan semakin terbatas.

Inisiatif ini juga memberikan khasiat kegiatan ekonomi dengan segera bagi para petani melalui hasil panen tahunan dari pohon buah atau pendapatan dari jualan kayu pada masa mendatang.

“Sejalan NEC 2030Vision yang menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan, kami berjanji menciptakan masa depan lebih besar berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi lalu inisiatif lingkungan yang dimaksud berdampak,” ujar Joji Yamamoto, Presiden Direktur NEC Indonesia.

Data Pertumbuhan Pohon: Bukti Keberhasilan Program

Hasil pemantauan tahap ketiga menunjukkan bahwa pohon-pohon yang dimaksud ditanam bertambah dengan baik lalu pada kondisi sehat. Angka spesifik pertumbuhan pohon memberikan bukti konkret keberhasilan inisiatif ini:

Pohon Kayu (Jati, Mahoni, Sengon):
Tinggi: 2,15 – 3,25 meter
Diameter Batang: 2,35 – 4,47 cm
Pohon Buah (Alpukat, Durian, Mangga):
Tinggi: 1,25 – 2,15 meter
Diameter Batang: 1,53 – 3,05 cm
Keanekaragaman Jenis Pohon: Manfaat Ekologis dan juga Ekonomi

Baca Juga: Peringatan Hari Penanaman Pohon Nasional 2025 di dalam Cina

Jenis pohon yang mana ditanam pada acara ini mencakup pohon Jati, Mahoni, dan juga Sengon, dan juga pohon buah seperti alpukat, durian, lalu mangga. Keanekaragaman jenis pohon ini diharapkan dapat memberikan faedah ekologis sekaligus kegiatan ekonomi bagi publik sekitar pada jangka panjang.