Kisah Raja Kelas Menengah Nick Blackwell Meregang Nyawa di dalam Tangan Chris Eubank Jr

Kisah Raja Kelas Menengah Nick Blackwell Meregang Nyawa di area pada Tangan Chris Eubank Jr

Bumi tinju mengenal sejumlah kisah tragis, tetapi sedikit yang mana seintens perjalanan Nick Blackwell. Mantan juara tinju kelas menengah Inggris ini harus mengakhiri kariernya secara mendadak setelahnya pertarungan brutal melawan Chris Eubank Jr. pada Wembley Arena pada 2016. Waktu petang itu, Blackwell tidak semata-mata kehilangan gelarnya, tetapi juga hampir kehilangan nyawanya.

Nick Blackwell lahir pada 27 Oktober 1990 di dalam Trowbridge, Inggris. Sejak kecil, ia menunjukkan minat besar terhadap olahraga, khususnya tinju. Blackwell memulai karier profesionalnya pada 2009 serta dengan cepat menarik perhatian rakyat berkat gaya bertarungnya yang agresif dan juga stamina luar biasa pada melawan ring.

Puncak karier Blackwell terjadi pada 2015 ketika ia merebut penghargaan juara kelas menengah Inggris dengan mengalahkan John Ryder. Keberhasilannya semakin diperkuat dengan kemenangan berhadapan dengan Damon Jones serta Jack Arnfield. Namun, masa kejayaannya hanya sekali berlangsung singkat. Pada 26 Maret 2016, ia berhadapan dengan Chris Eubank Jr. di duel mempertahankan peringkat yang dimaksud berakhir dengan tragedi.

Duel Mengerikan dalam Wembley Arena

Dalam pertarungan itu, Eubank Jr. mendominasi dengan pukulan-pukulan kerasnya. Meski sempat memberikan perlawanan, Blackwell mengalami cedera serius akibat pukulan bertubi-tubi yang dimaksud dilancarkan lawannya. Wasit akhirnya menghentikan pertandingan di dalam ronde ke-10 pasca dokter menilai Blackwell tak dapat melanjutkan.

Saat dilarikan ke rumah sakit, kondisi Blackwell semakin memburuk. Ia mengalami pendarahan otak dan juga sempat dinyatakan meninggal pada perjalanan sebelum akhirnya berhasil diselamatkan dengan suntikan adrenalin ke jantungnya.

“Saya tak ingat apa-apa. Saya cuma tahu ketika sadar, saya sudah ada di tempat rumah sakit. Saya pikir sedang bermimpi,” kenang Blackwell pada wawancara dengan BBC.

Selama berminggu-minggu, ia berada di kondisi koma. Setelah sadar, Blackwell harus memulai hidupnya dari nol—belajar berjalan, berbicara, juga makan kembali.

Cedera parah itu menimbulkan Blackwell kehilangan lisensi bertinjunya. Namun, ia sempat melanggar larangan medis dengan kembali berlatih dan juga melakukan sparring. Akibatnya, kondisinya semakin memburuk, kemudian ia harus menerima kenyataan bahwa ia tiada akan pernah mampu bertarung lagi.

Sementara itu, Chris Eubank Jr. mengakui bahwa kejadian ini mengubah dirinya. Dalam wawancara dengan Piers Morgan baru-baru ini, Eubank mengungkapkan bahwa insiden dengan Blackwell masih menghantui dirinya hingga pada waktu ini.

“Nick Blackwell sempat meninggal di perjalanan ke rumah sakit. Dia berhasil diselamatkan, tapi pada saat ini hidupnya berubah drastis. Sejak ketika itu, saya mengawasi tinju dengan cara yang mana berbeda,” kata Eubank Jr.

Meski hidupnya berubah sepenuhnya, Blackwell tak menyimpan kebencian terhadap Eubank Jr. Ia bahkan berencana untuk datang ke London pada waktu pekan pertarungan Eubank melawan Conor Benn pada 26 April mendatang.

“Kehidupan saya berubah di satu malam, tetapi saya bersyukur masih hidup. Saya tiada miliki perasaan buruk terhadap Chris Eubank Jr. dan juga berharap dapat bertemu dengannya,” ujar Blackwell.

Kisah Nick Blackwell menjadi pengingat betapa brutalnya dunia tinju. Satu pertarungan bisa jadi mengubah hidup manusia atlet di sekejap, bahkan merenggut lebih tinggi dari sekadar karier—tetapi juga masa depan mereka.