JAKARTA – Setiap tahun, arus urbanisasi ke DKI Jakarta semakin deras, teristimewa pasca momen Lebaran. Banyak perantau dari berbagai tempat berbondong-bondong menuju Ibu Perkotaan dengan harapan mendapatkan hidup yang mana lebih banyak baik. Namun, fenomena ini menyebabkan berbagai tantangan, baik bagi para pendatang maupun pemerintah daerah. Pertanyaannya, Apakah DKI Jakarta benar-benar masih menjadi ‘kota impian’ bagi para perantau?
Dalam episode terbaru INTERUPSI akan mengupas tuntas realitas di dalam balik lonjakan pendatang baru ke Jakarta. Dengan mengangkat tema “SIAPA SURUH DATANG JAKARTA” bersatu Ariyo Ardi, Anisha Dasuki, juga para narasumber kredibel di area bidangnya, menghadirkan berbagai perspektif dari para pakar pemerintah wilayah yang dimaksud akan mengulas dampak sosial, ekonomi, lalu kebijakan yang mana berkaitan dengan urbanisasi.
Jakarta adalah simbol kesuksesan. Prospek kerja yang dimaksud lebih banyak luas, infrastruktur yang lebih banyak maju, juga hidup yang mana lebih besar modern menjadi daya tarik utama. Namun, di dalam balik gemerlap ibu kota, realita keberadaan justru tak semudah yang dimaksud dibayangkan. Persaingan ketat, biaya hidup tinggi, juga keterbatasan lapangan pekerjaan rutin kali menghasilkan sejumlah pendatang akhirnya terjebak di hidup yang tersebut tidak ada sesuai ekspektasi. Lantas, apa yang dimaksud menyebabkan gelombang urbanisasi ini terus berulang? Dan bagaimana para pakar menanggapi persoalan ini?
Saksikan selengkapnya di dalam INTERUPSI “SIAPA SURUH DATANG JAKARTA?” dengan para narasumber Chico Hakim-Stafsus Gubernur Jakarta, Achmad Yani-Anggota DPRD DKI Jakarta, Yayat Supriatna-Pengamat Tata Kota, Imam Prasodjo-Sosiolog UI, di malam hari ini pukul 20.00 WIB, Live belaka di dalam iNews.